Jakarta (KABARIN) - TikTok menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat keamanan platform agar pengguna, terutama remaja, bisa beraktivitas digital dengan aman dan nyaman.
Hilmi Adrianto, Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, mengatakan berbagai langkah telah dilakukan sepanjang 2025. Upaya ini mencakup pembaruan kebijakan, peningkatan fitur keamanan, edukasi literasi digital, hingga kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
“Keamanan pengguna selalu menjadi prioritas kami. Kami tidak hanya menghapus konten berbahaya, tetapi juga memastikan seluruh pengguna bisa berkreasi, mengekspresikan diri, dan tetap aman di ruang digital," ungkap Hilmi.
TikTok juga menekankan pentingnya sistem moderasi berlapis, edukasi digital, dan penegakan kebijakan secara proaktif. Di semester pertama 2025, platform ini berhasil menghapus lebih dari 424 ribu konten terkait perjudian dan sekitar 1,6 juta komentar yang mempromosikan perjudian, dengan lebih dari 99 persen konten ditindak sebelum dilaporkan pengguna.
Selain itu, TikTok menyingkirkan lebih dari 25 juta konten yang melanggar Panduan Komunitas, termasuk 232 ribu konten penipuan, dan lebih dari 180 ribu iklan berbayar bermasalah.
Tokopedia dan TikTok Shop juga menolak sekitar 250 ribu pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar serta meninjau lebih dari 787 ribu laporan dugaan pelanggaran selama Januari hingga Juni 2025.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Komdigi Mediodecci Lustarini, menilai langkah TikTok selaras dengan upaya pemerintah menjaga ruang digital aman.
“Kami mengapresiasi edukasi, perlindungan, dan transparansi TikTok. Kolaborasi lintas pihak penting untuk menjaga ruang digital tetap aman dan positif,” ujarnya pada acara "Kilas Balik Upaya TikTok Melindungi Pengguna Sepanjang 2025".
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025